〔 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 - 𝐓𝐖𝐎 〕
〔 𝐇𝐄𝐋𝐋-𝐄𝐕𝐀𝐓𝐎𝐑 〕
Inspired by song of STRAYKIDS - HELLEVATOR
Start : October 4th 2020
End : -
(n) This story is original from Mundane thought.
It is forbidden to copy and paste this story without the permission of Mundane. If there is a similarity in other stories, it's an accident. Happy reading!!.
—
"Yaudah ngapain lo pada masih disini? cepat kemas barang kalian!!" teriak Han yang hanya dibalas cebikan berat dari Hyunjinio.
Yang lainnya hanya diam daripada harus berhadapan dengan "orang yang penuh emosi" seperti Handelard. Mereka mengemas seperlunya saja, seperti baju kaos dua pasang dan 1 hoodie polos. Lagipula mereka pikir ini bukan perjalanan yang panjang, mereka juga berpikir mereka bisa membeli baju baru disana.
—
Dua jam berlalu, mereka pun siap untuk berangkat ke sebuah kastil yang dimaksud Handelard. Mereka berangkat menggunakan bus umum yang di-booking oleh Han sendiri pada saat mereka berkemas. Satu persatu masuk kedalam bus dan mengambil tempat duduk yang terpisah kecuali Chris dan Jeonginora.
Mereka memulai perjalanan yang tidak menyenangkan ini. Sunyi, hanya suasana itu yang ada dalam bus tersebut. Tidak ada satupun kendaraan yang lalu lalang kecuali bus yang mereka tumpangi. Hutan hujan tropis yang menyeramkan pun mereka lalui.
Chris hanya termenung sambil memandang kearah luar jendela bus. Ia sangat bosan. Bagaimana tidak, sahabatnya sibuk dengan urusan masing-masing. Seperti Hyunjinio yang tertidur sejak awal perjalanan, Handelard bermain game di nintendonya, Abinara dan Felixiano yang mendengarkan musik.
Jeonginora lah yang setia duduk disamping Chris. "Lo tidur aja dulu, tujuan kita masih jauh." kata Chris kepada adiknya yang paling muda itu. Jeonginora hanya mengangguk dan menyenderkan kepalanya di lengan kekar Chris. Chris tahu perasaan Jeonginora saat ini, begitu suram. Dimana masa mudanya dilanda dengan kesedihan dan kehidupan yang suram.
—
Sekitar 8 jam mereka menempuh perjalanan dengan bus yang mereka tumpangi. Bayangkan seberapa bosannya mereka didalam bus itu. Tidak ada interaksi kecuali Chris dan Jeonginora.
Mereka pun sampai ditempat yang dimaksud Handelard. Sebuah kastil lama yang menyeramkan dan sesuai rumor yang beredar bahwa jika ada yang mengunjungi kastil tersebut, nyawanya akan melayang dengan cara sadis. Sayangnya mereka belum tahu bagaimana bisa orang yang mengunjungi kastil itu bisa mati secara tiba-tiba.
Mereka berdiri didepan kastil yang besar nan menyeramkan itu.
cr. Pinterest
"Serem banget dah." kata Seungminera yang sedang melihat sekeliling kastil itu.
"Namanya juga kastil tua, Min." balas Abinara yang ada disampingnya.
"Ngapain lagi? ayo masuk. Mau berdiri disini sampe jadi tengkorak?" celetuk Han.
Felixiano hanya membalas perkataan Han dengan tatapan sinisnya. Mereka pun masuk bersamaan kedalam kastil tersebut.
"Hyung jangan jauh-jauh" itu Jeonginora, dia benar-benar ketakutan. Jelas saja takut, didalam kastil tersebut sangat gelap. Lampu senter saja tidak ada gunanya untuk menerangi perjalanan mereka. Tiba-tiba pintu utama tertutup dengan kencang hingga menimbulkan suara yang bergema.
Darrrr!!
Suara yang begitu kencang membuat mereka berdelapan reflek menoleh kebelakang. Lalu obor di dinding kastil tersebut menyala dengan sendirinya. Jarak obor yang begitu jauh, hanya ada 1 obor setiap 500 meter dilorong tersebut membuat pandangan mereka sangat terbatas. Mereka pun bergandengan tangan bersama menelusuri lorong itu kecuali Handelard yang berjalan paling depan sendirian.
Samar-samar Abinara melihat sesuatu didepan, meski jaraknya masih sangat jauh.
"Apa itu?" tanya Abinara kepada sahabat yang lainnya.
to be continued.
cr. Adjie Juanda Aldebrn.
╱╱ 𝐉𝐔'𝐓𝐈𝐌𝐄—𝐔𝐒 . ╱╱ 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐈𝐀 𝐃𝐄 𝐋𝐄𝐕𝐀𝐍𝐒
Komentar
Posting Komentar